YayBlogger.com
BLOGGER TEMPLATES

Meaning of freedom

     Hallo. Ada kejadian apa aja 8 bulan terakhir ini? Long time no blogging. Sekarang gue sudah bebas dari yang namanya asrama, peraturan dan bangku sekolah. Ya! Gue sudah lulus SMA dan gue merdeka.
   Banyak banget yang terjadi dalam hidup gue 8 bulan terakhir ini. Kebahagiaan, kesedihan, penyesalan, penghianatan, semuanya. Tapi yang terlihat berat belum tentu seberat yang terlihat saat dijalankan. Yang terasa menyenangkan belum tentu semenyenangkan seperti apa yang kita bayangkan sebelumnya. Siapa yang tahu kejadian dan posisi kita di detik selanjutnya, di lima menit sesudahnya, di hari esok, di rutinitas pagi. Semua bisa berubah bahkan seperti apa yang tidak kita inginkan. Karna ini dunia tanpa scenario. Ini cerita yang sengaja dimulai dan akan berakhir tanpa tahu kapan pastinya. Ini adalah campuran natural antara kebetulan dan kespontanan yang out of control. Seacuh apapun, sedingin apapun, sesepele apapun yang terjadi tak akan pernah bisa terhapus. Bahkan jika hilang ingatan sekalipun. Masih terlalu banyak foto jutaan ekspresi, video rekaman natural dan segudang cerita yang selalu siap untuk didongengkan. Percaya lah pada peran Allah swt yang selalu adil dalam segala kondisi. Dia selalu memberi hasil terbaik. Dia yang Maha Tau waktu terindah. Biarkan Dia yang mengatur.
***

Illusion-semu

Semu,
Andai aja gue dapat hidup seperti mereka. Mereka yang nyata, ga kayak gue yang khayal. No! Bahkan buat disebut khayal aja gue ga layak. Gini nih jadinya kalo ketinggian berharap, malah jadi makan hati sendiri. Gue yakin Allah swt pasti punya rencana-rencana indah buat gue di balik semua kemalangan ini. Tapi apa? Bodoh harus berharap sama sesuatu yg ga pasti. Tapi gue emang ga mampu jalanin realita. Gue cuma sosok lemah yg sok tegar. Menampung semua air mata supaya bisa disebut hebat. Tapi setelah dapat kata ‘hebat’ gue baru sadar kalo nyatanya gue emang lemah. Penyesalan emang selalu datang terakhir. Karena ga akan pernah ada kata maaf kalo penyesalan datang di awal. Kemarin-kemarin gue sok sibuk ngurusi Indonesia padahal buat memerdekakan diri gue sendiri aja gue ga mampu.

 ***

Tentang Rasa

     Ga semua yang kita rasain bisa kita apresiasikan dan itu yang sekarang gue rasain. Gue lagi  bingung dan ga ada tempat buat mengadu. Selalu berkorban buat 'mereka' hargai tp toh nyatanya gue ga pernah dapat timbal-baliknya. Sebenernya gue juga bisa aja bersikap acuh tak acuh, tapi itu bukan gue. Gue perasa dan gue selalu tau apa yang harus gue lakuin, mungkin itu positifnya. Tapi negatif selalu ada disela kepositif-an yang kita dapetin. Gue ngerasa cumen dimanfaatin. Gue selalu jadi sosok baik saat mereka butuhin, tapi mereka ga pernah ada disaat gue butuh mereka.
      Ga etis sebenernya gue selalu mengadu di blog ini, tapi gue belum punya cara yang pas buat mengutarakan isi hati gue. Andai aja gue mampu nentuin jalan hidup gue sendiri, gue pasti bakal milih kisah Cinderella yang happy ending, menjadi upik abu pun tak akan gue tolak. Tapi hidup memang tak akan layak tanpa adanya dendam, marah dan air mata.
***

Oneminute:Years

     Dunia dapat mengubah orang sesukanya. Dan itulah yg sekarang terjadi sama gue. Gue baru sadar bahwa kejadian satu menit dapat mengubah hidup gue bertahun-tahun. Bukan kejadian yg menakjubkan. Karna gue hanya melihat anak kecil penjual koran di tepi jalan yang sedang beristirahat. Sebenarnya tak ada yang mengherankan. Karena anak kecil penjual koran bukan sesuatu yg jarang di negeri ini di negeri kita tercinta, Indonesia.
     Tapi setidaknya dia membuat gue patut bersyukur dengan kondisi gue sekarang. Sekaligus membuat gue membatin karena tak ada yg dapat gue lakukan untuk membantu mengurangi keringat anak itu. Apa sih yg sebenarnya patut kita banggakan dari Indonesia? Senyuman para koruptor? Atau tangis derita orang-orang miskin?
     Realistislah! Kita akan lebih bangga karena mampu membeli tiket konser yg harganya berjuta-juta daripada memberi sebagian dari hasil jerih payah kita untuk orang-orang yg lebih membutuhkan. Aneh. Karena hidup memang akan lebih indah jika kita dapat membanggakan diri. Tapi sadarlah, tak selamanya kita berada diatas roda kehidupan ini.
***

Empty

     Ini bukan awal kepedihan tapi sesungguhnya inilah lanjutan jeritan. Gue bukan tipe cewek tegar yang mudah menerima tawaan kalian. Yang kalian bilang ‘cuma itu’ atau ‘itu aja’ itu sama sekali gak cuma dan gak aja buat gue karena buat gue itu lebih dari sekedar lelucon.
     Yes, gue marah tapi apa peduli kalian. Tak usah menjadi malaikat karena iblis tetap saja iblis. Jadi sekarang gue yang balik bertanya, haruskah gue ikut tertawa disaat kalian bahagia? Haruskah kejahatan dibalas dengan kebaikan?
     Gue bukan pribadi pembuka yang akan mengoar-ngoarkan aib sendiri pada orang lain. Karena sampai saat ini gue gak punya tempat bersandar untuk tangis dan jerit ini. Banyak yg tertahan di rasa dan pikiran. Kosong. Sepi. Gue hidup tapi rasa tak bernadi. Gue bergetar ketika kalian membicarakan gue. Dan gue selalu sadar saat ada orang yang tidak menyukai gue. Ketahuilah hati gue adalah unsur pertama yg meronta.
***